Sebuah studi terbaru yang dirilis baru-baru ini menunjukkan hasil mengejutkan: Generasi Z (Gen Z) ternyata lebih pemalu dibandingkan dengan generasi Milenial. Temuan ini mematahkan pandangan umum yang sering mengaitkan Gen Z dengan keberanian berekspresi di media sosial, namun di sisi lain, menunjukkan kecenderungan lebih pemalu dalam interaksi tatap muka. Paradoks ini menarik untuk ditelusuri lebih lanjut.
Penelitian ini menganalisis data dari ribuan responden dari kedua generasi, dengan fokus pada perilaku sosial, preferensi komunikasi, dan tingkat kenyamanan dalam situasi interaksi langsung. Hasilnya secara konsisten menunjukkan bahwa Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, cenderung lebih pemalu dalam konteks kehidupan nyata dibandingkan Milenial (lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an). Ini terlihat dari kecenderungan mereka yang lebih memilih komunikasi daring, menghindari percakapan telepon, dan merasa lebih canggung dalam lingkungan sosial baru.
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab mengapa Gen Z cenderung lebih pemalu. Salah satunya adalah tumbuh besar di era digital, di mana interaksi sosial banyak dimediasi oleh layar gawai. Media sosial memungkinkan mereka untuk mengontrol citra diri dan narasi yang ingin ditampilkan, sehingga ketika dihadapkan pada interaksi langsung yang spontan, mereka merasa kurang siap. Selain itu, tekanan untuk tampil sempurna di media sosial juga bisa meningkatkan kecemasan sosial, membuat mereka lebih pemalu dalam situasi dunia nyata.
Sebagai contoh, pada hari Selasa, 21 Mei 2024, pukul 10.00 WIB, dalam presentasi hasil studi yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Perilaku Sosial di Jakarta, peneliti utama, Dr. Sarah Lestari, menyatakan bahwa “data menunjukkan bahwa Gen Z memang lebih banyak menggunakan platform digital sebagai zona nyaman mereka. Hal ini berimplikasi pada kurangnya pengalaman mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial non-verbal yang penting dalam interaksi tatap muka.” Studi ini melibatkan survei dan observasi perilaku.
Temuan ini penting bagi dunia pendidikan dan dunia kerja. Memahami karakteristik ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi Gen Z untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka. Program-program yang mendorong interaksi langsung, kerja sama tim, dan komunikasi verbal dapat membantu mengurangi kecenderungan Gen Z yang lebih pemalu, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan.