Di tengah puing-puing dan trauma pasca gempa, dedikasi pendidik di Cianjur tampil sebagai mercusuar harapan. Dengan semangat yang tak kenal lelah, dedikasi pendidik ini terfokus pada upaya membimbing generasi harapan yang terdampak bencana, memastikan bahwa pendidikan mereka tidak terhenti. Melalui pendidik yang luar biasa, mereka berjuang untuk memulihkan semangat belajar dan membangun kembali fondasi masa depan anak-anak Cianjur.
Bapak Suparman, seorang koordinator guru relawan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, dalam sebuah wawancara di posko pendidikan darurat pada hari Rabu, 22 November 2023, mengungkapkan betapa krusialnya peran guru saat ini. “Kami tidak hanya mengajar pelajaran, tetapi juga menjadi tempat anak-anak berbagi cerita, mengembalikan keceriaan mereka,” ujarnya. Para murid yang mengalami bencana gempa tetap giat belajar ini menghadapi tantangan besar, seperti fasilitas belajar yang rusak, trauma psikologis pada anak-anak, dan keterbatasan sumber daya. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat mereka.
Para guru bekerja dalam kondisi serba terbatas, seringkali mengajar di tenda-tenda darurat atau bangunan sementara yang dibangun dari swadaya. Mereka harus beradaptasi dengan metode pengajaran yang berbeda, lebih menekankan pada pendekatan psikososial untuk membantu anak-anak mengatasi trauma. Program trauma healing diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar, menggunakan metode bermain dan bercerita untuk membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka. Ini menunjukkan minatnya dalam belajar yang tak tergoyahkan.
Selain mengajar, para dedikasi pendidik ini juga aktif dalam menggalang bantuan dan koordinasi dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta donatur untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak, seperti alat tulis, seragam, dan makanan bergizi. Sinergi antara pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat lokal juga sangat berperan dalam mendukung keberlanjutan proses pendidikan di wilayah terdampak.
Sebagai kesimpulan, dedikasi pendidik di Cianjur pasca gempa adalah contoh nyata semangat pengabdian. Mereka bukan hanya guru, melainkan juga pahlawan yang membimbing, menghibur, dan membangun kembali harapan bagi generasi muda. Upaya mereka memastikan bahwa meskipun diterpa bencana, masa depan pendidikan anak-anak Cianjur tetap cerah dan terjamin.