Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995 hingga 2015, telah menjadi kekuatan dominan di lanskap konsumen global, termasuk Indonesia. Mereka adalah “Generasi Maksimal” (GAS), sebuah istilah yang dicetuskan oleh Kepala Pemasaran Poco Indonesia, Andi Renreng, yang menggambarkan keinginan mereka untuk pengalaman maksimal, terutama di ranah digital. Memahami kiat membidik generasi ini secara efektif adalah kunci bagi setiap pemasar yang ingin relevan dan berhasil di era digital saat ini.
Salah satu kiat membidik generasi Z adalah dengan memahami karakteristik unik mereka. Gen Z tumbuh di era digital, menjadikan mereka sangat fasih teknologi, kreatif, dan terbuka terhadap perbedaan. Mereka tidak hanya mencari produk atau jasa, tetapi mencari pengalaman dan nilai yang selaras dengan identitas mereka. Keterlibatan emosional dan otentisitas merek menjadi sangat penting. Pemasar harus menciptakan narasi yang tidak hanya menjual, tetapi juga menginspirasi dan relevan dengan nilai-nilai Gen Z, seperti keberlanjutan atau inklusivitas.
Pendekatan pemasaran yang efektif untuk Gen Z harus bersifat multi-platform dan interaktif. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Oleh karena itu, kiat membidik generasi ini melibatkan pembuatan konten yang menarik, singkat, dan visual, yang dapat dengan mudah dibagikan. Pemanfaatan influencer atau content creator yang memiliki koneksi otentik dengan audiens Gen Z juga sangat efektif. Sebuah survei yang dilakukan pada bulan Mei 2024 oleh sebuah agensi pemasaran digital di Indonesia menemukan bahwa 75% Gen Z lebih mempercayai rekomendasi dari influencer yang mereka ikuti dibandingkan iklan tradisional.
Selain itu, transparansi dan kejujuran adalah nilai yang sangat dihargai oleh Gen Z. Mereka cenderung kritis terhadap merek yang terkesan tidak tulus atau hanya berorientasi pada keuntungan. Oleh karena itu, penting bagi merek untuk menunjukkan dampak sosial atau lingkungan mereka, serta berkomunikasi secara terbuka tentang produk dan layanan mereka. Poco, misalnya, sebagai merek ponsel, merancang produk seperti seri M5 dan M5S dengan fitur yang disesuaikan dengan preferensi Gen Z, termasuk prosesor yang kuat, kamera berkualitas, dan desain menarik, menunjukkan upaya dalam memenuhi kebutuhan spesifik mereka.
Pada akhirnya, kiat membidik generasi Z adalah tentang menciptakan pengalaman yang bermakna dan membangun koneksi otentik. Dengan memahami aspirasi mereka akan pengalaman maksimal dan berkomunikasi melalui kanal serta gaya yang relevan, pemasar dapat membangun loyalitas merek yang kuat di antara segmen konsumen yang dinamis dan berpengaruh ini.