Angkatan Penjepit: Pandangan Psikolog, Anak Tak Perlu Menafkahi Orang Tua

Fenomena Angkatan Penjepit atau sandwich generation semakin menjadi sorotan di era modern ini. Istilah ini merujuk pada individu yang terjepit di antara dua tanggung jawab finansial: membiayai kebutuhan anak-anak mereka sendiri sekaligus menopang kehidupan orang tua. Namun, pandangan terbaru dari para psikolog menawarkan perspektif yang melegakan: anak tak perlu menafkahi orang tua jika hal itu membebani secara berlebihan.

Seorang psikolog keluarga terkemuka, Dr. Sarah Lestari, dalam sebuah seminar daring pada 15 Oktober 2024, menegaskan bahwa tidak ada kewajiban mutlak bagi anak untuk membiayai orang tua secara finansial. Menurutnya, konsep tanggung jawab ini lebih banyak dibentuk oleh norma sosial dan budaya, bukan kewajiban psikologis yang melekat. Dr. Lestari, yang telah meneliti dinamika keluarga selama dua dekade, menjelaskan bahwa tekanan finansial yang berlebihan pada individu Angkatan Penjepit dapat berdampak serius pada kesehatan mental mereka, memicu stres, kecemasan, bahkan depresi.

Angkatan Penjepit seringkali merasakan beban ganda yang amat berat. Mereka dihadapkan pada biaya pendidikan anak yang terus meningkat, kebutuhan sehari-hari keluarga inti, di samping tuntutan untuk memenuhi kebutuhan finansial orang tua yang mungkin sudah pensiun atau memiliki keterbatasan penghasilan. Beban ini, jika tidak dikelola dengan baik, bisa mengikis kualitas hidup, bahkan merusak hubungan antaranggota keluarga karena ketegangan finansial.

Meskipun demikian, psikolog tidak menganjurkan anak untuk sepenuhnya mengabaikan orang tua. Sebaliknya, yang ditekankan adalah pentingnya komunikasi terbuka dan penetapan batasan yang sehat. Diskusi jujur mengenai kondisi finansial masing-masing pihak dapat membantu menemukan solusi bersama, seperti mencari dukungan dari anggota keluarga lain, atau memanfaatkan program bantuan sosial jika tersedia. Fokus seharusnya pada dukungan emosional dan kehadiran, bukan semata-mata finansial, untuk memastikan kesejahteraan bersama. Pada sebuah diskusi panel di Forum Kesejahteraan Keluarga Asia Tenggara pada 17 Oktober 2024, disepakati bahwa solusi berkelanjutan harus melibatkan pendekatan holistik, tidak hanya berfokus pada anak sebagai penanggung jawab tunggal.


Membangun Relasi yang Sehat dan Berkelanjutan

Dengan memahami perspektif ini, individu dalam Angkatan Penjepit dapat merasa lebih ringan dan fokus pada membangun relasi yang sehat dan berkelanjutan dengan orang tua mereka, tanpa harus terbebani oleh ekspektasi finansial yang mungkin tidak realistis.